Menjual Sisir kepada Biksu
Ada sebuah perusahaan "pembuat sisir" yang ingin mengembangkan bisnisnya, sehingga management ingin merekrut seorang sales manager yang baru. Perusahaan itu memasang IKLAN pada surat kabar.
Tiap hari banyak orang yang datang mengikuti wawancara yang diadakan ... jika ditotal jumlahnya hampir seratus orang hanya dalam beberapa hari.
Kini, perusahaan itu menghadapi masalah untuk menemukan calon yang tepat di posisi tersebut. Sehingga si pewawancara membuat sebuah tugas yang sangat sulit untuk setiap orang yang akan mengikuti wawancara terakhir.
Tugasnya adalah : Menjual sisir pada para biksu di wihara.
Hanya ada 3 calon yang bertahan untuk mencoba tantangan di wawancara terakhir ini.
(Mr. A, Mr. B, Mr. C)
Pimpinan pewawancara memberi tugas : "Sekarang saya ingin anda bertiga menjual sisir dari kayu ini kepada para biksu di wihara. Anda semua hanya diberi waktu 10 hari dan harus kembali untuk memberikan laporan setelah itu. "Setelah 10 hari, mereka memberikan laporan.
Pimpinan pewawancara bertanya pada Mr. A :
"Berapa banyak yang sudah anda jual?"
Mr. A menjawab: "Hanya SATU."
Si pewawancara bertanya lagi : "Bagaimana caranya anda menjual?"
Mr. A menjawab: " Para biksu di wihara itu marah-marah saat saya menunjukkan sisir pada mereka. Tapi saat saya berjalan menuruni bukit, saya berjumpa dengan seorang biksu muda - dan dia membeli sisir itu untuk menggaruk kepalanya yang ketombean."
Pimpinan pewawancara bertanya pada Mr. B :
"Berapa banyak yang sudah anda jual?"
Mr. B menjawab : "SEPULUH buah."
"Saya pergi ke sebuah wihara dan memperhatikan banyak peziarah yang rambutnya acak-acakan karena angin kencang yang bertiup di luar wihara. Biksu di dalam wihara itu mendengar saran saya dan membeli 10 sisir untuk para peziarah agar mereka menunjukkan rasa hormat pada patung sang Buddha."
Kemudian, Pimpinan pewawancara bertanya pada Mr. C : "Bagaimana dengan anda?"
Mr. B menjawab: "SERIBU buah!"
Si pewawancara dan dua orang pelamar yang lain terheran-heran.
Si pewawancara bertanya : "Bagaimana anda bisa melakukan hal itu?"
Mr. C menjawab: "Saya pergi ke sebuah wihara terkenal. Setelah melakukan pengamatan beberapa hari, saya menemukan bahwa banyak turis yang datang berkunjung ke sana . Kemudian saya berkata pada biksu pimpinan wihara, 'Sifu, saya melihat banyak peziarah yang datang ke sini. Jika sifu bisa memberi mereka sebuah cindera mata, maka itu akan lebih menggembirakan hati mereka.' Saya bilang padanya bahwa saya punya banyak sisir dan memintanya untuk membubuhkan tanda tangan pada setiap sisir sebagai sebuah hadiah bagi para peziarah di wihara itu. Biksu pimpinan wihara itu sangat senang dan langsung memesan 1,000 buah sisir!"
MORAL DARI CERITA
Universitas Harvard telah melakukan riset, dengan hasil :
1) 85% kesuskesan itu adalah karena SIKAP dan 15% adalah karena kemampuan.
2) SIKAP itu lebih penting dari kepandaian, keahlian khusus dan keberuntungan. Dengan kata lain, pengetahuan profesional hanya menyumbang 15% dari sebuah kesuksesan seseorang dan 85% adalah pemberdayaan diri, hubungan sosial dan adaptasi. Kesuksesan dan kegagalan bergantung pada bagaimana sikap kita menghadapi masalah.
Dalai Lama biasa berkata : "Jika anda hanya punya sebuah pelayaran yang lancar dalam hidup, maka anda akan lemah. Lingkungan yang keras membantu untuk membentuk pribadi anda, sehingga anda memiliki nyali untuk menyelesaikan semua masalah." "Anda mungkin bertanya mengapa kita selalu berpegah teguh pada harapan. Ini karena harapan adalah : hal yang membuat kita bisa terus melangkah dengan mantap, berdiri teguh - dimana pengharapan hanyalah sebuah awal. Sedangkan segala sesuatu yang tidak diharapkan .... adalah hal yang akan mengubah hidup kita."
Meredith Grey, Grey's Anatomy - Season 3 Ingatlah, saat keadaan ekonomi baik, banyak orang jatuh bangkrut. Tapi saat keadaan ekonomi buruk, banyak jutawan baru baru yang bermunculan. Jadi, dengan sepenuh hati terapkanlah SIKAP kerja yang benar 85%.
Friday, November 13, 2009
Candlestick Chart- bagian 1
Candlestick pattern yang selama ini digunakan dalam analisa teknikal pasar modal ternyata berasal dari Jepang sekitar 100 tahun sebelum orang barat menemukan metode analisis saham. Pada tahun 1700-an, seorang pria Jepang bernama Homma yang pekerjaannya sebagai trader di pasar berjangka, memperkenalkan teknik yang saat ini diberi nama Candlestick. Dia mengamati pergerakan harga beras, pada awalnya, meskipun dia percaya bahwa harga beras terbentuk atau dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan beras, namun dia memiliki keyakinan bahwa harga beras juga dipengaruhi oleh emosi trader. Dia juga memahami bahwa ketika emosi masuk ke dalam persamaan (permintaan dan penawaran), maka harga beras yang terbentuk menjadi sangat berbeda dengan nilai sesungguhnya dari suatu barang. Perbedaan antara nilai dan harga seperti ini saat ini berlaku seperti layaknya harga saham. Prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh Homma ini menjadi dasar dalam analisis candlestick yang digunakan untuk mengukur emosi di pasar modal.
Teknik charting ini telah menjadi populer dikalangan para trader,karena penggunaannya mencerminkan pandangan jangka pendek, kadang-kadang berlangsung kurang dari 8 ataupun 10 sesi perdagangan. Chandlestick chart sangat kompleks dan terkadang sulit untuk dipahami. Dengan Candlestick, kita melihat pola candle apa yang terbentuk dan apa interpretasi untuk saham akan terlihat dari pola candle yang terbentuk.
Candlestick Components
Candlestick memiliki beberapa bagian, yang pertama adalah "real body", real body menunjukkan rentang perdagangan antara pembukaan dan penutupan harga perdagangan dalam satu sesi. Jika real body berwarna hitam (berisi), menunjukkan bahwa harga penutupan lebih rendah dibanding harga pembukaan. Jika real body tidak berwarna, atau kosong, maka harga penutupan lebih tinggi dibandingkan harga pembukaan.
Perhatikan gambar berikut :
Tepat di atas dan di bawah real body, ada garis seperti sumbu, biasanya para trader menganggap bahwa itu adalah bayangan yang mencerminkan harga tertinggi dan terendah dalam perdagangan hari itu.
Wednesday, November 11, 2009
Abnormal Return
Istilah Abnormal Return sering kali muncul di dalam dunia keuangan. Abnormal Return diartikan sebagai tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh saham atau portofolio selama periode tertentu, di mana tingkat pengembaliaan ini berbeda dengan tingkat pengembalian yang diharapkan (Expected Rate of Return). Expected Rate of Return sendiri diartikan sebagai tingkat pengembalian yang diperkirakan dengan beberapa metode penilaian seperti Asset Pricing Model yang menggunakan data historis dalam jangka panjang, agar hasilnya lebih akurat.
Abnormal Return bisa berarti baik, namun juga bisa berarti buruk, tergantung kondisinya. Sebagai contoh, apabila setelah kita melakukan analisis terhadap saham A diperoleh bahwa Expected Rate of Return saham A sebesar 10%, namun dalam kenyataannya, Tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh saham A sebesar 25%. Dalam kondisi semacam ini, Abnormal Return berarti positif (baik) karena melampaui nilai Expected Rate of Return. Berbeda apabila dalam kenyataanya, saham A memberikan tingkat pengembalian hanya sebesar 5%, ini berarti Abnormal Return saham A adalah negatif (buruk).
Abnormal Return suatu saham juga bisa dikatakan positif dan negatif berdasarkan perbandingan Return saham dengan Return index dalam jangka waktu yang sama. Apabila return saham di bawah return Index, dapat dikatakan bahwa saham tersebut dalam kondisi underperform. Sebagai contoh, Saham CPIN dalam bulan Januari 2009 sampai Juli 2009 menghasilkan Return sebesar 50%. Sedangkan IHSG memberikan Return sebesar 25%, maka dikatakan bahwa saham CPIN memberikan Abnormal Return Positif.
Abnormal Return bisa berarti baik, namun juga bisa berarti buruk, tergantung kondisinya. Sebagai contoh, apabila setelah kita melakukan analisis terhadap saham A diperoleh bahwa Expected Rate of Return saham A sebesar 10%, namun dalam kenyataannya, Tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh saham A sebesar 25%. Dalam kondisi semacam ini, Abnormal Return berarti positif (baik) karena melampaui nilai Expected Rate of Return. Berbeda apabila dalam kenyataanya, saham A memberikan tingkat pengembalian hanya sebesar 5%, ini berarti Abnormal Return saham A adalah negatif (buruk).
Abnormal Return suatu saham juga bisa dikatakan positif dan negatif berdasarkan perbandingan Return saham dengan Return index dalam jangka waktu yang sama. Apabila return saham di bawah return Index, dapat dikatakan bahwa saham tersebut dalam kondisi underperform. Sebagai contoh, Saham CPIN dalam bulan Januari 2009 sampai Juli 2009 menghasilkan Return sebesar 50%. Sedangkan IHSG memberikan Return sebesar 25%, maka dikatakan bahwa saham CPIN memberikan Abnormal Return Positif.
Monday, May 11, 2009
Edit Template dan daftar AdSense
hem,...hari ini sebenernya g punya rencana untuk utak-atik blog,....tapi mau gimana lagi, setelah inget nasib blogku yang nganggur,akhirnya di utak-atik juga,..hemhemhem.
semoga menarik deh,....
Searching berbagai template di internet,..akhirnya dapet juga yang menurutku sesuai dengan disiku,...heheheheeheh hijau menyala,...hahahahahah
Dan kupastikan untuk memilih desain template yang ini. Sebelumnya, template dan desain yang ada masih lebih lengkap,..tapi karena pengen ganti template,..akhirnya ganti deh,...walaupun belum sempet untuk edit lebih jauh,..tapi menurutku hari ini cukup sampai di sini dulu,...ane mau daftar IPOT,berencana jadi eksekutif muda,...hehehehehehehe.....otre deh,...cukup sekian dulu ceritaku,...nanti di lanjutin lagi,...mungkin besok y,...sekalian analisa saham, moga2 udah jadi account-ku di IPOT......
semoga menarik deh,....
Searching berbagai template di internet,..akhirnya dapet juga yang menurutku sesuai dengan disiku,...heheheheeheh hijau menyala,...hahahahahah
Dan kupastikan untuk memilih desain template yang ini. Sebelumnya, template dan desain yang ada masih lebih lengkap,..tapi karena pengen ganti template,..akhirnya ganti deh,...walaupun belum sempet untuk edit lebih jauh,..tapi menurutku hari ini cukup sampai di sini dulu,...ane mau daftar IPOT,berencana jadi eksekutif muda,...hehehehehehehe.....otre deh,...cukup sekian dulu ceritaku,...nanti di lanjutin lagi,...mungkin besok y,...sekalian analisa saham, moga2 udah jadi account-ku di IPOT......
Tuesday, May 5, 2009
Cerita singkat Seleksi COOP PT Telkom
Tanggal 29 April 2009, saya mengikuti seleksi COOP PT. Telkom,Tbk yang dilaksanakan di kantor kemahasiswaan pusat Universitas Sebelas Maret. Seleksi dimulai pukul 08.00 dengan jumlah peserta awal sebanyak 17 orang. Pada bagian awal disebutkan tentang tahapan tes yang akan diikuti oleh peserta. Seleksi ini menggunakan sistem gugur, di mana peserta yang tidak lolos tahap pertama tidak dapat mengikuti tes selanjutnya.
Sebelum dimulai test, peserta diperlihatkan terlebih dahulu mengenai profil PT Telkom, Tbk dan presentasi mengenai apakah COOP PT Telkom, Tbk itu?? Setelah itu, peserta diberi kesempatan untuk bertanya, namun anehnya peserta dari UNS tidak ada yang bertanya, wah LUAR BIASA sekali bukan?? Hanya dengan melihat presentasi sebentar seperti itu, para peserta tidak ada yang bertanya. Saya mencoba berpikir positif bahwa teman-teman saya sudah mempersiapkan materi yang akan diujikan dengan sungguh-sungguh, sehingga mereka tidak perlu bertanya.
Oke, kita kembali bercerita mengenai testnya, dimulai kembali dari test tahap pertama. Test tahap pertama adalah test mengenai profil PT Telkom,Tbk dan test kemampuan bahasa Inggris. Untuk tes bahasa Inggris, peserta hanya diberikan waktu sekitar 13menit untuk menjawab seluruh pertanyaan sedangkan untuk tes mengenai profil PT Telkom, Tbk para peserta diberikan waktu sekitar 15 menit atau tambah 2 menit saja. (Pantesan aja PT Telkom ,Tbk jadi lebih efisien dari segi jumlah karyawan, lha seleksinya aja ketat begini, jadi tambah berharap bisa masuk di sana dan belajar mengenai dunia kerja sesungguhnya). Sebelum tes tahap kedua, panitia akan memberitahukan mengenai hasil tes tahap pertama, dan mengumumkan nama-nama peserta yang lolos seleksi tahap pertama untuk kemudian mengikuti tes selanjutnya. Setelah melihat pengumumannya, ternyata yang lolos ada 11 orang dan saya termasuk salah satu diantaranya.
Tes tahap kedua adalah wawancara dan Psikotest. Ketika wawancara, pertanyaan yang paling saya ingat pertama kali adalah saya diminta untuk menceritakan profil PT Telkom,Tbk,….hemhemhem,….karena saya kemarin sudah belajar, saya menceritakan saja apa yang saya ketahui, tapi pada kesempatan itu saya lupa menyebutkan mengenai Visi dan Misinya, padahal sudah dari malam sebelumnya saya pelajari. Saya justru lebih banyak menceritakan mengenai sahamnya dan info-info terbaru dari PT Telkom Tbk seperti akuisisi perusahaan lokal, memangkas tariff internet, kerjasama dengan Berhard Malaysia,dll yang sering saya baca ketika saya aktif mencari info-info terbaru untuk trading saham.
Pertanyaan kedua yang masih saya ingat yaitu mengenai kesediaan apabila ditempatkan di luar kota, saya menjawabnya bersedia hanya saja saya bimbang di biaya hidupnya. Setelah saya sampai rumah, saya menyesal sekali dengan jawaban saya, padahal ini adalah tantangan bagi saya dan saya bisa mendapatkan manfaat yang LUAR BIASA jika saya berhasil magang COOP di PT Telkom,Tbk. Dan menurut saya bukan masalah mengenai biaya hidupnya, siapa tahu nantinya saya dipromosikan menjadi karyawannya PT Telkom,Tbk. Seandainya juri yang bertanya itu menanyakan kembali pertanyaan yang serupa ini kepada saya, saya pasti langsung bersedia.
Terlepas dari tes wawancara, saya mengikuti Psikotest, ehm,…di sini tidak ada yang sulit, karena saya pernah mengikuti Psikotest jadi sudah mengerti mengenai Psikotest. Tapi ada keheranan saya terhadap peserta lain yang bernama Aji, mahasiswa dari Fakultas Teknik, di sesi paling akhir, peserta diminta untuk menjumlahkan angka-angka yang ada pada lembar yang sudah disiapkan oleh penguji, ternyata mahasiswa bernama Aji tersebut malah minta tambah kertas soal, karena di waktu yang sudah ditentukan, dia sudah selesai 1 lembar dan masih ada sisa waktu. Aneh,…apa dia terlalu pinter ya??
Kesan saya mengenai seleksi hari itu adalah Luar Biasa, karena saya menganggap tes itu sendiri sudah Luar Biasa, Kesempatan yang Luar Biasa dan mengenal teman-teman dari fakultas lain juga sangat menyenangkan. Semoga kita di terima semua dan menjadi KESEBELASAN yang tak tertandingi,…hehehehehehhehehehehe,…SEMANGAT buat temen-temen,..
Sebelum dimulai test, peserta diperlihatkan terlebih dahulu mengenai profil PT Telkom, Tbk dan presentasi mengenai apakah COOP PT Telkom, Tbk itu?? Setelah itu, peserta diberi kesempatan untuk bertanya, namun anehnya peserta dari UNS tidak ada yang bertanya, wah LUAR BIASA sekali bukan?? Hanya dengan melihat presentasi sebentar seperti itu, para peserta tidak ada yang bertanya. Saya mencoba berpikir positif bahwa teman-teman saya sudah mempersiapkan materi yang akan diujikan dengan sungguh-sungguh, sehingga mereka tidak perlu bertanya.
Oke, kita kembali bercerita mengenai testnya, dimulai kembali dari test tahap pertama. Test tahap pertama adalah test mengenai profil PT Telkom,Tbk dan test kemampuan bahasa Inggris. Untuk tes bahasa Inggris, peserta hanya diberikan waktu sekitar 13menit untuk menjawab seluruh pertanyaan sedangkan untuk tes mengenai profil PT Telkom, Tbk para peserta diberikan waktu sekitar 15 menit atau tambah 2 menit saja. (Pantesan aja PT Telkom ,Tbk jadi lebih efisien dari segi jumlah karyawan, lha seleksinya aja ketat begini, jadi tambah berharap bisa masuk di sana dan belajar mengenai dunia kerja sesungguhnya). Sebelum tes tahap kedua, panitia akan memberitahukan mengenai hasil tes tahap pertama, dan mengumumkan nama-nama peserta yang lolos seleksi tahap pertama untuk kemudian mengikuti tes selanjutnya. Setelah melihat pengumumannya, ternyata yang lolos ada 11 orang dan saya termasuk salah satu diantaranya.
Tes tahap kedua adalah wawancara dan Psikotest. Ketika wawancara, pertanyaan yang paling saya ingat pertama kali adalah saya diminta untuk menceritakan profil PT Telkom,Tbk,….hemhemhem,….karena saya kemarin sudah belajar, saya menceritakan saja apa yang saya ketahui, tapi pada kesempatan itu saya lupa menyebutkan mengenai Visi dan Misinya, padahal sudah dari malam sebelumnya saya pelajari. Saya justru lebih banyak menceritakan mengenai sahamnya dan info-info terbaru dari PT Telkom Tbk seperti akuisisi perusahaan lokal, memangkas tariff internet, kerjasama dengan Berhard Malaysia,dll yang sering saya baca ketika saya aktif mencari info-info terbaru untuk trading saham.
Pertanyaan kedua yang masih saya ingat yaitu mengenai kesediaan apabila ditempatkan di luar kota, saya menjawabnya bersedia hanya saja saya bimbang di biaya hidupnya. Setelah saya sampai rumah, saya menyesal sekali dengan jawaban saya, padahal ini adalah tantangan bagi saya dan saya bisa mendapatkan manfaat yang LUAR BIASA jika saya berhasil magang COOP di PT Telkom,Tbk. Dan menurut saya bukan masalah mengenai biaya hidupnya, siapa tahu nantinya saya dipromosikan menjadi karyawannya PT Telkom,Tbk. Seandainya juri yang bertanya itu menanyakan kembali pertanyaan yang serupa ini kepada saya, saya pasti langsung bersedia.
Terlepas dari tes wawancara, saya mengikuti Psikotest, ehm,…di sini tidak ada yang sulit, karena saya pernah mengikuti Psikotest jadi sudah mengerti mengenai Psikotest. Tapi ada keheranan saya terhadap peserta lain yang bernama Aji, mahasiswa dari Fakultas Teknik, di sesi paling akhir, peserta diminta untuk menjumlahkan angka-angka yang ada pada lembar yang sudah disiapkan oleh penguji, ternyata mahasiswa bernama Aji tersebut malah minta tambah kertas soal, karena di waktu yang sudah ditentukan, dia sudah selesai 1 lembar dan masih ada sisa waktu. Aneh,…apa dia terlalu pinter ya??
Kesan saya mengenai seleksi hari itu adalah Luar Biasa, karena saya menganggap tes itu sendiri sudah Luar Biasa, Kesempatan yang Luar Biasa dan mengenal teman-teman dari fakultas lain juga sangat menyenangkan. Semoga kita di terima semua dan menjadi KESEBELASAN yang tak tertandingi,…hehehehehehhehehehehe,…SEMANGAT buat temen-temen,..
Wednesday, April 22, 2009
DAFTAR NAMA MAHASISWA PEMASARAN YANG JURNALNYA KURANG SESUAI UNTUK PENELITIAN
1. CITA AYU PRISMARY GHIADOMA
2. SILVIE YULIA N
3. PENI NURJAYANI
4. RIRIN TITI PRATIWI
5. ANGGRONA B
6. FUARDHI SATRIYO PERMONO
7. YANUAR S
8. WIEKE DEWAYANI
9. ANDREAS PRIHANA SE
10. ANNISA KHAIRANI H
11. ADI TEGUH PRABOWO
12. EKO KUMARUL HADI
13. NIA BUDI UTAMI
14. NUEL KISNANDA
15. GUSTAF AB
16. LAILY ABIDAH
17. SEKAR KUMALASARI
18. EDI KURNIAWAN P
19. KURNIA YANU ARYANTI
20. YOYOK DWI Y
21. YUSUF SETYA PERMADI
22. FARAH MUTIA S
23. KOKO ANDRIYANTO
24. KALISTA YUDHA PRAMA
25. ZULFIKAR AKBAR W
26. CHRIST ANITA VA
27. MAHENDRA DWI PUTRA
28. JAGO JIWO P
29. SAKTI AGUNG P
30. DHITA AYU SETYANINGRUM
31. RIZKI SUGIARTO
32. RIA ASTIFIANI P
33. DITA WISNU
34. RADEPTA AGUNG M
35. MUHAMMAD TAUFAN
36. DANANG CAHYO NUGROHO
37. SHINTA R
38. BAMBANG WIJANARKO
39. SAKTI ANDI WIJAYA
40. WINDYAN ARUM MUGHIROH
DATA SULIT
41. YUDA BINTARI
42. ABDUL KADIR
43. EGA KRISMA
44. SUNU ADHI NUGRAHA
45. ARDIAN KUSUMA PUTRA
46. DAYNIS ALFADHILA SANDHY
KEMBAR BERPASANGAN 2
47. FEBRIAN DWI P
48. DARWANTO
49. BUDI SETYAWAN
50. ANIS SEPTIANA
51. SYAFRIZAL A
52. MUHAMMAD ADHI NUGROHO
PENGUMUMAN
JURNAL DIKUMPULKAN KAMIS MULAI JAM SETENGAH 2 & JUMAT MULAI JAM 2
SYARAT JURNAL YANG LAYAK (UNTUK PEMASARAN)
1. TAHUN PENERBITAN MINIMAL TAHUN 2005 + BAHASA INGGRIS
2. METODOLOGI ADA +JELAS
3. DATANYA/SAMPEL MUDAH (MUDAH DIREPLIKASI SAMPELNYA DI INDONESIA+MUDAH BAGI ANDA)
4. IMPLIKASI MANAJERIAL ADA
5. ADA 2 TEMPAT PUBLIKASI JURNAL YANG MENJADI REKOMENDASI,..DAN KEBANYAKAN JURNAL YANG DIPUBLIKASIKAN DI TEMPAT INI LAYAK, TINGGAL DILIAT TAHUNNYA (LIAT YANG MEMPUBLIKASIKANNYA DI SEBELAH ATAS ATAU BAWAH ATAU SAMPING YANG ADA TULISANNYA JOURNAL OF………..VOL…….TAHUN…..). BERIKUT INI 2 REKOMENDASI TEMPAT PUBLIKASI JURNAL
1. JOURNAL OF CONSUMER………(LUPA BAGIAN BELAKANGNYA,…HEHEHEHEHE)
2. JOURNAL OF MARKETING
TTD
ASDOSe
2. SILVIE YULIA N
3. PENI NURJAYANI
4. RIRIN TITI PRATIWI
5. ANGGRONA B
6. FUARDHI SATRIYO PERMONO
7. YANUAR S
8. WIEKE DEWAYANI
9. ANDREAS PRIHANA SE
10. ANNISA KHAIRANI H
11. ADI TEGUH PRABOWO
12. EKO KUMARUL HADI
13. NIA BUDI UTAMI
14. NUEL KISNANDA
15. GUSTAF AB
16. LAILY ABIDAH
17. SEKAR KUMALASARI
18. EDI KURNIAWAN P
19. KURNIA YANU ARYANTI
20. YOYOK DWI Y
21. YUSUF SETYA PERMADI
22. FARAH MUTIA S
23. KOKO ANDRIYANTO
24. KALISTA YUDHA PRAMA
25. ZULFIKAR AKBAR W
26. CHRIST ANITA VA
27. MAHENDRA DWI PUTRA
28. JAGO JIWO P
29. SAKTI AGUNG P
30. DHITA AYU SETYANINGRUM
31. RIZKI SUGIARTO
32. RIA ASTIFIANI P
33. DITA WISNU
34. RADEPTA AGUNG M
35. MUHAMMAD TAUFAN
36. DANANG CAHYO NUGROHO
37. SHINTA R
38. BAMBANG WIJANARKO
39. SAKTI ANDI WIJAYA
40. WINDYAN ARUM MUGHIROH
DATA SULIT
41. YUDA BINTARI
42. ABDUL KADIR
43. EGA KRISMA
44. SUNU ADHI NUGRAHA
45. ARDIAN KUSUMA PUTRA
46. DAYNIS ALFADHILA SANDHY
KEMBAR BERPASANGAN 2
47. FEBRIAN DWI P
48. DARWANTO
49. BUDI SETYAWAN
50. ANIS SEPTIANA
51. SYAFRIZAL A
52. MUHAMMAD ADHI NUGROHO
PENGUMUMAN
JURNAL DIKUMPULKAN KAMIS MULAI JAM SETENGAH 2 & JUMAT MULAI JAM 2
SYARAT JURNAL YANG LAYAK (UNTUK PEMASARAN)
1. TAHUN PENERBITAN MINIMAL TAHUN 2005 + BAHASA INGGRIS
2. METODOLOGI ADA +JELAS
3. DATANYA/SAMPEL MUDAH (MUDAH DIREPLIKASI SAMPELNYA DI INDONESIA+MUDAH BAGI ANDA)
4. IMPLIKASI MANAJERIAL ADA
5. ADA 2 TEMPAT PUBLIKASI JURNAL YANG MENJADI REKOMENDASI,..DAN KEBANYAKAN JURNAL YANG DIPUBLIKASIKAN DI TEMPAT INI LAYAK, TINGGAL DILIAT TAHUNNYA (LIAT YANG MEMPUBLIKASIKANNYA DI SEBELAH ATAS ATAU BAWAH ATAU SAMPING YANG ADA TULISANNYA JOURNAL OF………..VOL…….TAHUN…..). BERIKUT INI 2 REKOMENDASI TEMPAT PUBLIKASI JURNAL
1. JOURNAL OF CONSUMER………(LUPA BAGIAN BELAKANGNYA,…HEHEHEHEHE)
2. JOURNAL OF MARKETING
TTD
ASDOSe
Monday, March 2, 2009
Averaging Down Strategy
Averaging down merupakan sebuah strategi keuangan dengan cara meningkatkan jumlah investasi pada instrument keuangan atau asset ketika harga investasi tersebut menurun. Sebagai gambarannya adalah misalkan investor membeli saham AALI sebanyak 2 lot pada harga Rp 10.000,-, kemudian setelah beberapa hari kemudian nilai saham AALI turun, misalkan menjadi Rp 9.000,- dan seterusnya.
Jika menggunakan strategi Averaging Down, maka investor tersebut akan menambah jumlah kepemilikan sahamnya pada harga Rp 9.000,- dan seterusnya dengan harapan bahwa harga akan naik di kemudian hari. Keuntungan dari strategi ini adalah bahwa harga rata-rata akumulasi nilainya lebih rendah dibanding nilai awal pembelian.
Investor yang sering menggunakan strategi semacam ini biasanya adalah investor jangka panjang. Contoh investor seperti ini adalah Warren Buffet. Mengapa jangka panjang??? Karena asumsi yang digunakan pada strategi ini adalah bahwa harga akan mengalami rebound, sehingga keuntungan berganda akan menjadi miliknya. Sehingga strategi semacam ini efektif jika memang benar harga saham atau investasi akan mengalami rebound atau pembalikan.
Kelemahan dari strategi ini adalah menggunakannya asumsi bahwa harga akan mengalami rebound. Selain itu, bahwa strategi ini cocok digunakan pada investasi jangka panjang. Gambaran kelemahan strategi ini adalah sebagai berikut (dikutip dari obrolan temen-temen):
Seorang investor di posisi awalnya (belum ada portfolio) membeli saham AALI dan ternyata harganya mengalami penurunan. Gambaran jika menggunakan Averaging Down, maka investor akan membeli saham AALI kembali pada tingkat harga yang lebih rendah dibandingkan sebelumnya, sehingga kita bisa menyimpulkan bahwa investor tersebut hanya memiliki satu saham saja, yaitu AALI, jika memang asumsi AD (Averaging Down) benar, bahwa harga akan mengalami rebound, maka investor tersebut sangatlah beruntung sekali.
Akan tetapi, apabila pada kenyataanya harga saham AALI terus menerus mengalami penurunan, maka semua dana yang dimiliki investor penganut strategi AD akan terbenam bersamaan dengan terbenamnya harga sahamnya, karena dia tidak memiliki portfolio.
Seorang rekan bernama Bapak Poltak pernah menambahkan alasan yang menunjukkan kelemahan AD, seperti ini beliau pernah mengatakannya: apabila investor penganut AD sudah terjebak dananya di satu saham seperti ilustrasi di atas, dan ternyata apabila penurunan saham tersebut juga melibatkan aspek fundamentalnya, apalagi perusahaan sampai bangkrut, maka celakalah investor tersebut.
Jika menggunakan strategi Averaging Down, maka investor tersebut akan menambah jumlah kepemilikan sahamnya pada harga Rp 9.000,- dan seterusnya dengan harapan bahwa harga akan naik di kemudian hari. Keuntungan dari strategi ini adalah bahwa harga rata-rata akumulasi nilainya lebih rendah dibanding nilai awal pembelian.
Investor yang sering menggunakan strategi semacam ini biasanya adalah investor jangka panjang. Contoh investor seperti ini adalah Warren Buffet. Mengapa jangka panjang??? Karena asumsi yang digunakan pada strategi ini adalah bahwa harga akan mengalami rebound, sehingga keuntungan berganda akan menjadi miliknya. Sehingga strategi semacam ini efektif jika memang benar harga saham atau investasi akan mengalami rebound atau pembalikan.
Kelemahan dari strategi ini adalah menggunakannya asumsi bahwa harga akan mengalami rebound. Selain itu, bahwa strategi ini cocok digunakan pada investasi jangka panjang. Gambaran kelemahan strategi ini adalah sebagai berikut (dikutip dari obrolan temen-temen):
Seorang investor di posisi awalnya (belum ada portfolio) membeli saham AALI dan ternyata harganya mengalami penurunan. Gambaran jika menggunakan Averaging Down, maka investor akan membeli saham AALI kembali pada tingkat harga yang lebih rendah dibandingkan sebelumnya, sehingga kita bisa menyimpulkan bahwa investor tersebut hanya memiliki satu saham saja, yaitu AALI, jika memang asumsi AD (Averaging Down) benar, bahwa harga akan mengalami rebound, maka investor tersebut sangatlah beruntung sekali.
Akan tetapi, apabila pada kenyataanya harga saham AALI terus menerus mengalami penurunan, maka semua dana yang dimiliki investor penganut strategi AD akan terbenam bersamaan dengan terbenamnya harga sahamnya, karena dia tidak memiliki portfolio.
Seorang rekan bernama Bapak Poltak pernah menambahkan alasan yang menunjukkan kelemahan AD, seperti ini beliau pernah mengatakannya: apabila investor penganut AD sudah terjebak dananya di satu saham seperti ilustrasi di atas, dan ternyata apabila penurunan saham tersebut juga melibatkan aspek fundamentalnya, apalagi perusahaan sampai bangkrut, maka celakalah investor tersebut.
Subscribe to:
Comments (Atom)
